Sabtu, 17 Oktober 2009

Perencanaan Peserta Didik

Pada pertemuan ke-4, hari Kamis tanggal 15 Oktober 2009, Bapak Amril membahas tentang “ Perencanaan Peserta Didik”.

Perencanaan peserta didik

Perencanaan dilakukan untuk waktu yang akan datang dengan mengambil keputusan yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada dengan menggunakan langkah-langkah dan prinsip-prinsip tertentu yaitu prinsip ilmiah secara sistematis untuk mencapai tujuan. Jadi, perencanaan adalah penentuan urutan tindakan , prakiraan biaya, serta penggunaan waktu untuk mengelola peserta didik yang didasarkan atas data dengan memperhatikan prioritas yang wajar bersifat efesien untuk tercapainya tujuan pendidikan.

Perencanaan dibuat untuk menentukan arah dan tujuan apa yang akan kita lakukan di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang, apa yang harus di kerjakan agar tujuan dalam perencanaan tersebut tercapai, kapan di kerjakan suatu rencana tersebut, bagaimana cara mengerjakan rencana tersebut serta siapa yang mengerjakan rencana terserbut agar mencapai tujuan yang di inginkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan, antara lain : Faktor eksternal meliputi analysis yang terdiri dari industry & market, competitor ( pesaing), political & regulatory, social, human resources, macroeconomic dan technological. Selain faktor eksternal, faktor yang mempengaruhi perencanaan adalan internal resources analysis yang meliputi financial, human resources assessment, marketing audit, operation analysis , other internal resources à MIS, R & D

Dalam perencanaan, pendidikan juga membuat perencanaan dengan muatan, sebagai berikut :

1. Startegi :kita harus mempunyai strategi yang baik agar perencanaan tersebut mencapai tujuan.

2. Kebijakan : kebijakan- kebijakan yang harus mendukung demi lancarnya perencanaan tersebut.

3. Program : program yang di buat harus sesuai dengan tujuan.

4. Prosedur : prosedur apa yang di gunakan.

5. Metode : metode apa yang tepat untuk melaksanakan perencanaan tersebut.

6. Sistem.

7. Anggaran : disesuaikan dengan kondisi yang ada.

8. Standar yang di butuhkan

Perencanan pendidikan membuat materi yang akan di gunakan, materi tersebut, antara lain : rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Materi selanjutnya adalah seleksi yang merupakan suatu proses menemukan tenaga kerja (tenaga pendidik) yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Biasanya dengan menggunakan surat lamaran.

Setelah seleksi dilakukan, materi berikutnya adalah penempatan peserta didik yang di tempatkan di kelas jurusan sesuai dengan keahliannya. Kemudian orientasi, yang merupakan program yang dirancang untuk menolong peserta didik ( yang lulus seleksi) mengenal sekolah tempat mereka melakukan kegiatan belajar mengajar. Setelah orientasi, materi berikutnya adalah pengembangan yaitu suatu proses merekayasa perilaku peserta didik sehingga mereka dapat menunjukan prestasi dan hasil belajar yang maksimal. Dan BK yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. Serta mutasi; yaitu pemindahan peserta didik ke sekolah lain.

1. Fasilitas layanan; fasilitas layanan harus tersedia untuk mendukung kegiatan belajar mengajar acar berjalan secara efektif dan efesien.

2. Pemberhentian; pemberhentian yang dilakukan pihak sekolah terhadap peserta didik melalui kelulusan, drop out atau pindah sekolah.

Pembahasan topik tersebut sangat bermanfaat bagi kami, karena kami menjadi tahu bagaimana cara membuat perencanaan yang baik agat tepat sasaran serta mencapai tujuan khususnya tujuan pendidikan. Dalam menentukan suatu perencanaan dibutuhkan kesiapan dalam menghadapi masalah-masalah yang akan muncul serta dibutuhkan tanggung jawab atas rencana tersebut agar rencana tersebut berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Psikologi Perkembangan

Pada pertemuan ke-3, hari Kamis tanggal 8 Oktober 2009, Bapak Amril membahas tentang Psikologe Perkembangan yang sangat berhubungan untuk menganalisis peserta didik dengan tujuan untuk mempermudah jalannya kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga dapat berjalan secara efektif dan efesien.

Psikologi Perkembangan

Psikologi secara harfiah berasal dari dua kata Yunani yaitu “ Psyche” dan “ Logos”, sedangkan logos yaitu nalar, logika atau ilmu sedangkan Psyche yaitu soul, mind, spirit, atau jiwa. Psikologi awalnya dimaknai sebagai ilmu jiwa, akan tetapi sebagai ilmu pengetahuan dituntut, bahwa hal-hal yang dipelajari harus dapat dibuktikan nyata, dapat dihitung, dan diukur secara objektif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari pengembangan manusia sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia.

Pertumbuhan yaitu : perubahan yang bersifat kuantitatif mengenai aspek fisik / biologis. Pertumbuhan terjadi pada masa sebelum lahir dan sesudah lahir, pertumbuhan tersebut berhubungan dengan ukuran tubuh ( tinggi dan berat badan), proporsi tubuh, pertumbuhan tulang, pertumbuhan otak dan lemak, sistem susunan syaraf pusat, cirri-ciri seks serta pertumbuhan gigi.

Perkembangan yaitu : perubahan yang bersifat kualitatif mengenai aspek fisik / rohani. Perkembangan dapat diperkirakan, karena pola perkembangan mengikuti pola yang pasti. Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara berantai. Tahap perkembangan tersebut memiliki cirri dan sifat yang khas.

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, manusia memiliki berbagai kebutuhan primer maupun sekunder. Kebutuhan itu sendiri mempunyai arti yaitu sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera. Tidak hanya kebutuhan saja tetapi manusia juga mempunyai keinginan. Keinginan tersebut mempunyai arti yaitu sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.

Dalam psikologi perkembangan, terdapat beberapa aliran-aliran psikologi perkembangan, antara lain : Asosiasi yang menurut john locke : manusia dilairkan seperti kertas putih yang kemudian di isi dengan pengalamn- pengalaman. Pengalaman tersebut terbagi menjadi 2 yaitu : Pengalaman luar yang berarti pengalaman yang di peroleh dengan panca indera yang menimbulkan “ sensation “ dan pengalaman dalam yang berarti pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan “ reflexion”

Selain aliran asosiasi, terdapat pula aliran gestalt yang menurut aliran gestalt yaitu setiap bagian itu sangat penting. Jika bagian – bagian itu sudah klop maka bisa dikatakan menjadi sebuah kesatuan. Aliran gestalt juga mengatakan bahwa perkembangan adalah proses deferensiasi. Dalam proses deferensiasi ini yang merupakan primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder.

Ketika Behaviorisme berkembang pesat di Amerika Serikat, maka di negara Jerman muncul aliran yang dinamakan Psikologi Gestalt (arti kata Gestalt, dalam bahasa Jerman, ialah bentuk, pola, atau struktur). Para psikolog Gestalt yakin bahwa pengalaman seseorang mempunyai kualitas kesatuan dan struktur. Aliran Gestalt ini muncul juga karena ketidakpuasan terhadap aliran strukturalis, khususnya karena strukturalis mengabaikan arti pengalaman seseorang yang kompleks, bahkan dijadikan elemen yang disederhanakan. Aliran psikologi Gestalt mempunyai banyak tokoh terkemuka, antara lain Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, dan Max Wertheimer.

Aliran selanjutnya adalah aliran sosiologis yang menurut aliran sosiologis perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula a-sosial ( pra-sosial).

Psikologi perkembangan juga menerangkan perkembangan intelektual ( remaja ) yang mempunyai cirri-ciri seabagi berikut : Deduktif hipotesis yang meliputi mengawali pikiran bersifat teoritis, menganalisis masalah, mengajukan cara penyelesaian masalah serta mengajukan pendapat. Berpikir Operasional juga berpikir Kombinatoris ( siifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan dengan cara bagaimana melakukan analisis.)

Implikasi terhadap pendidikan antara lain : siswa aktif dalam proses KBM, adanya diskusi dalam pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran serta kebebasan menyatakan pendapat maupun berekspresi

Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

Pada pertemuan ke-2, pada mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril membahas tentang “ Konsep dasar Manajemen Peserta Didik”.

Konsep dasar Manajemen Peserta Didik

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya secara efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur (formal, informal, non formal); jenjang (dasar, menengah, tinggi) dan jenis pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, khusus) tertentu.

Jadi dapat di simpulkan bahwa manajemen peserta didik adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses pembelajaran yang telah tersedia.

Manajemen peserta didik mempunyai 2 fungsi, yaitu fungsi pertama adalah fungsi manajerial, yaitu POAC yang terdiri dari : Planning, Organization, Actuating, Controling sedangkan yang kedua adalah fungsi operasional yang terdiri dari : rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, pengembangan, BK, layanan tambahan, pemberhentian, dan sistem informasi kesiswaan

Fungsi manajerial meliputi : Perencanaan yaitu memilihan dan menetapan tujuan maksudnya adalah Dalam suatu menentukan perencanaan hal yang utama dilakukan adalah memilih dan menetapkan tujuan karena dengan adanya tujuan, perencanaan tersebut dapat berjalan efektif serta efesien. menurut analisis kohort yaitu menjelaskan akibat yang terjadi terhadap populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu. Dalam perencanaan perlu adanya penentuan terhadap berbagai hal untuk mencapai tujuan yang diinginkan, antara lain : strategi. Kebijakan, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, standar yang dibutuhkan.

Setelah melakukan perencanaan, makan perlu adanya pengorganisasian yang mempunyai beberapa kegiatan seperti menentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan., perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau tim kerj dan penugasan tanggung jawab tertentu, serta pemberian kewenangan yang setiap anggota akan di berikan kewenagan masing-masing.

Langkah selanjutnya setelah pengorganisasian adalah pengarahan yang berarti memelihara, menjaga, dan memajukan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap usahanya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Kegitan pengarahan antara lain yaitu : Membuat orang mau bekerja, komunikasi, motivasi dan disiplin

Dengan adanya kegiatan pengarahan, maka langkah berikutnya adalah pengawasan yang mencakup: Apakah tujuan tercapai ?, kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan jangan terjadi lagi, penetapan standar, penentuan ukuran kinerja, pengukuran hasil pelaksaan à dibandingkan dengan standar serta pengambilan tindakan koreksi à bila ada penyimpangan

Selain fungsi manajerial, terdapat juga fungsi operasional antara lain: rekrutmen yang mencakup agar calon siswa terpikat, saluran informasi, evaluasi yaitu tentang jumlah pendaftar, jumlah yang diterima, jumlah yang masuk serta form-form . Setelah rekrutmen dilakukan langkah selanjutnya yaitu penempatan yang meliputi : penempatan di kelas, penjurusan, manajemen kelas ( posisi, moving class, staying class)

Dengana adanya penempatan , maka perlu adanya orientasi yang meliputi tujuan ( tujuan apa yang ingin di capai), materi ( sejarah, fasilitas, hak dan kewajiban, personalia, tata tertib, tata krama ), teknis, mekanisme, cara yang di gunakan untuk mencapai tujuan, waktu dan pelaksana.

Setelah orientasi kemudian pengembangan yang mencakup kurikuler à akademik, ko kurikuler, ekstra kurikuler, organisasi à kepemimpinan.selain pengembangan ada juga bimbingan dan konsel yaitu merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Fungsi operasional lainnya, yaitu fasilitas dan layanan yang antara lain : beasiswa, kantin, UKS, klinik, dokter kecil, sarana olahraga dan seni serta sarana ibadah. Selain fasilitas dan layanan ada pula pemberhentian yang meliputi droup out, pindah ---- mutasi dan lulus.

Paradigma Baru Manajemen Pendidikan

Pada pertemuan pertama, Bapak Amril membahas tentang ‘Paradigma Baru Manajemen Pendidikan’

Paradigma baru Manajemen Pendidikan

Secara umum pengertian paradigma adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Guba, paradigma dalam ilmu pengetahuan mempunyai definisi bahwa seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan-tindakan manusia dalam keseharian maupun dalam penyelidikan ilmiah. Paradigma dalam hal ini dibatasi pada paradigma pencarian ilmu pengetahuan (disciplin inquiry paradigm), yaitu suatu keyakinan dasar yang digunakan berbagai kalangan untuk mencari kebenaran realitas menjadi suatu ilmu atau disiplin ilmu pengetahuan.

Di dalam paradigma baru ini, terdapat beberapa aspek yang penting dalam kehidupan antara lain: Pertama adalah trend yang terjadi di masa kini dan yang akan terjadi di masa depan. Orang-orang di masa sekarang mempunyai paradigma baru memandang hidup, tidak hanya memandang pendidikan, tetapi juga kehidupan secara menyeluruh. Setiap trend mengalami perubahan serta berkembang sesuai zaman, oleh karena itu untuk menghadapi trend di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Seseorang harus mempunyai beberapa sikap yang dapat mendukung dalam menghadapi trend – trend tersebut, antara lain : pertama yaitu kompetitif maksudnya kita mampu bersaing dengan dunia luar oleh karena itu di perlukan kemampuan yang kompeten agar mampu bersaing serta mempunyai keunggulan- keunggulan tersendiri, kedua yaitu transparan ( bersikap terbuka untuk mengantisipasi ada nya kecurangan), ketiga yaitu spesialis ( mempunyai keahlian-keahlian khusus sesuai dengan kemampuan yang di miliki nya atau di bidang nya masing-masing), keempat yaitu profesionalisme(: mampu bekerja secara profesional ), kelima yaitu diinamis ( dapat menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi atau keadaan yang ada serta lingkungan yang di hadapi), dan yang terakhir yaitu adaptif ( mampu beradaptasi dengan lingkungan dan masa-masa yang sedang terjadi).

Jika seseorang telah menerapkan sikap-sikap tersebut, maka ia mampu menghadapi trend-trend tersebut dengan baik serta mampu bertahan dalam menghadapi pesaing-pesaing di masa sekarang maupun yang akan datang. Dalam mengikuti trend-trend tersebut kita mempunyai beberapa tututan, tuntutan tersebut yaitu kita harus memiliki kompetensi-kompetensi yang ada, yang menjadi tuntutan kompetensi Sumber Daya Manusia, yaitu : Pengetahuan/Wawasan Global seperti konseptual yang integratif dan Aplikatif, orientasi pada solusi,inovasi dan kreatifitas, nilai - nilai universal (Lintas Budaya), kemudian keterampilan Global seperti Komunikasi Multi Budaya ( mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing atau mampu menguasai bahasa internasional), pemanfaatan Teknologi informasi ( mampu menggunakan teknologi dengan baik serta memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan) dan pengembangan Intelectual+ Emotional+ Adversity Skill ( mampu mengembangkan ketiga kecerdasan tersebut serta menyeimbangkan ketiga kecerdasan itu ), kompetensi yang terakhir yaitu mengenai sikap / perilaku seperti dinamis & flexible, inisiatif & proaktif, inovatif & kreatif dan mandiri.

Dengan adanya tuntutan-tuntutan tersebut, kita akan menjadi Sumber Daya Manusia yang kompeten serta berkualitas dan mampu menghadapi pesaing di dunia lokal maupun di dunia internasional.

Keberhasilan seseorang tidak hanya di lihat dari nilai raport atau ijazah, tetapi juga dari karya/prestasi yang kita buat.’ Maksud dari kalimat ini adalah bahwa kita jangan menyombongkan nilai raport kita yang selalu bagus atau banyaknya ijazah yang kita terima, kita baru bisa membanggakan diri kita saat kita sudah bisa menghasilkan sesuatu yang berguna bagi sekitar kita. Karena seperti pepatah mengatakan, Sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain.

Setelah mempelajari pembahasan tersebut, kami menjadi tahu bagaimana cara menghadapi para pesaing – pesaing yang akan datang serta sikap yang harus kita miliki agar menjadi seseorang yang sukses dan menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain.

Rabu, 07 Oktober 2009

Quantum Learning

INDRA - Quantum Learning berakar dari upaya Dr. George Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif dan negative.

Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poser untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti.

Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan “suggestology”adalah “pemercepatan belajar” (accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”.

Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Namun, semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif. Jadi, dalam Quantum Learning lingkungan belajar harus diciptakan menyenangkan.

Dalam buku The Accelerated Learning Handbook, Dave Meier, yang dikutip oleh Hernowo, menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Kegembiraan yang dimaksud adalah bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang membahagiakan pada diri siswa.

Meier menambahkan pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membawa perubahan terhadap diri si pembelajar.

Quantum Learning membahasakan kegembiraan dengan terbangunnya emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira. Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif: joy (kegembiraan), interest (ketertarikan), contentment (kepuasaan atau kelegaan), dan love (cinta atau kasih sayang). Bayangkan jika setiap selesai proses belajar mengajar, senantiasa memiliki emosi positif.

Apabila emosi positif terus dibangun, tentulah hal-hal yang berkaitan dengan kehormatan diri dan kepercayaan diri akan semakin meningkat. Dan akhirnya, keberhasilan dalam proses belajar mengajar pun tidak harus dicapai secara 100%. Keberhasilan dapat dicapai di bawah 100% asal kemudian pencapaian itu terus dapat ditingkatkan akibat dari rasa senang yang terus menjalar di dalam diri. Dan proses peningkatan pencapaian kesuksesan dalam belajar atau mengajar hanya dapat tercapai dengan membangun emosi positif.

Roger Speryy, mengatakan bahwa otak memiliki dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Menurutnya, kedua belahan otak tersebut bekerja sangat berbeda. Belahan otak kanan berpikir secara emosional dan belahan otak kiri secara rasional.

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP) yaitu suatu penelitian tentang cara kerja otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru.

Para pendidik dengan pengetahuan NLP dapat mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan yang positif, faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan “pegangan” dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.

Maksudnya dengan memahami komponen-komponen otak dan mengetahui bagaimana otak bekerja akan membuat seseorang dapat belajar secara efektif dan menyenangkan.

Quantum Learning dapat didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi.

Tubuh secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuannya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilan energi cahaya.

Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur.

Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan dan metode sendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, sepeti:

1. Teori otak kanan/otak kiri

2. Teori otak triune (3 in 1)

3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik)

4. Teori kecerdasan ganda

5. Pendidikan holistic (menyeluruh)

6. Belajar berdasarkan pengalaman

7. Belajar dengan simbol (metaphorik learning)

8. Simulasi/permainan.

Jadi dapat disintesiskan Quantum Learning adalah gabungan kegiatan yang seimbang antara bekerja dan bermain, dengan kecepatan yang mengesankan dan dibarengi dengan kegiatan yang menggembirakan. Serta efektif digunakan oleh semua umur.

Sumber Buku Bacaan :

Bobby De Porter & Mike Hernacky, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Bandung: Kaifa, 2003)
http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/quantum-learning.html

Selasa, 06 Oktober 2009

About My Life

Saya lahir di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1991, saya anak ke-3 dari 4 bersaudara. Bapak saya bernama Ahmad Sarbini dan ibu saya bernama Sumiyati. Bapak saya seorang wiraswasta sedangkan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya mempunyai dua orang kakak, satu laki-laki dan satu perempuan, saya juga mempunyai seorang adik. kakak saya yang pertama bernama Muhammad Al-Fajri,dia sekarang bekerja di salah satu perusahaan, kakak saya yang kedua bernama Ika Atikah, sekarang dia juga bekerja dan adik saya bernama Rohmaniah, dia masih sekolah di Mts Al-Islamiyah.
Saya mulai masuk MI pada tahun 1996, di MI Al-Islamiyah di sekolah tersebut alhamdulillah saya mendapatkan prestasi yang cukup baik, pada kelas 1 sampai kelas 3 saya mendapat peringkat 5 kemudian pada kelas 4, saya mendapat peringkat 3 kemudian pada kelas 5 dan 6, saya mendapat peringkat 1. Saya juga mendapat peringkat pertama lomba puisi.Saya merasa senang sekali mendapat prestasi tersebut, bukan hanya saya tetapi keluarga saya pun merasa senang dan saya akan berusaha untuk lebih baik lagi nantinya.
Setelah saya lulus MI, saya melanjutkan ke Mts, yaitu Mts Al-Islamiyah pada tahun 2002,di sekolah tersebut saya juga mendapat prestasi,pada kelas 1 saya mendapat peringkat 3,sedangkan kelas 2 dan 3, saya mendapat peringkat 2. Pada kelas 3, saya pernah mengikuti LCCM tingkat nasional. Kemudian setelah lulus Mts, saya melanjutkan ke SMKN 45 Jakarta, sekolah tersebut tidak jauh dari rumah saya, di sekolah itu saya juga mendapat prestasi. Pada kelas 1 saya mendapat peringkat 2 sedangkan pada kelas 2 dan 3 saya mendapat peringakat pertama di kelas.

Pendidikan Formal Dina Aslamiyah

1. MI Al-Islamiyah Jakarta ( 1996-2002)
2. MTs Al-Islamiyah Jakarta ( 2002-2005)
3. SMKN 45 Jakarta ( 2005-2008)
4. UNJ, Manajemen Pendidikan ( 2008-.....)