Jumat, 11 Desember 2009

MANAJEMEN KELAS

Pada hari Kamis tanggal 12 November 2009, dalam mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril membahas tentang “ Manajemen Kelas “.

MANAJEMEN KELAS

Manajemen kelas adalah berbagai jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan menciptakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Manajemen kelas berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar ( penghentian peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif ), didalamnya mencakup pengaturan orang ( peserta didik ) dan fasilitas.

Dalam pelaksanaannya, manajemen kelas biasanya mempunyai masalah-masalah yang sering terjadi, antara lain : Masalah induvidu, seperti : attention getting behaviors yaitu perilaku mencari perhatian, power seeking behaviors yaitu perilaku menunjukkan kekuatan, revenge seeking behaviors yaitu perilaku menunjukkan balas dendam serta help lessness yaitu peragaan ketidakmampuan.

Selain masalah individual, ada juga masalah kelompok, seperti : kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkat sosial, ekonomi dan sebagainya. Penyimpangan dari norma-norma perilaku yang telah disepakati sebelumnya. Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang angotanya. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap. Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair. Dan kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

Didalam manajemen kelas, kita dapat menggunakan pendekatan-pendekatan terhadap proses belajar mengajar antara lain : Pendekatan otoriter yaitu siswa perlu diawasi dan diatur. Pendekatan intimidasi yaitu mengawasi siswa dan menertibkan siswa dengan cara intimidasi. Pendekatan permisif yaitu memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin dilakukan siswa, guru hanya memantau apa yang dilakukan siswa. Pendekatan resep masakan yaitu mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang sudah ditentukan, apa yang boleh dan apa yang tidak. Pendekatan pengajaran yaitu guru menyusun rencana pengajaran dengan tepat untuk menghindari permasalahan perilaku siswa yang tidak diharapkan. Pendekatan modifikasi perilaku yaitu mengupayakan perubahan perilaku yang positif pada siswa. Pendekatan iklim sosio yaitu emosional => menjalin hubungan yang positif antara guru dan siswa. Pendekatan sistem proses kelompok / dinamika kelompok yaitu meningkatkan dan memelihara kelompok kelas yang efektif dan produktif.

Untuk mempermudah mengawasi peserta didik, diperlukan adanya setting kelas, seperti : U-shape, O-shape, V-shape, Theather dan

Proses kegiatan belajar mengajar juga dapat dilakukan dengan menggunakan moving class, yaitu sistem belajar mengajar yang bercirikan siswa yang mendatangi pendamping dikelas. Sistem belajar tersebut mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, pada saat subjek mata pelajaran berganti maka siswa akan meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran. Guru mata pelajaran tetap berada di ruang mata pelajarannya, jadi siswa berada dalam suasana baru setiap akan belajar suatu mata pelajaran.

Sistem belajar seperti moving class mempunyai tujuan sebagai berikut : Memfasilitasi siswa yang memiliki beraneka macam gaya belajar baik visual, audiotori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya. Menyediakan sumber belajar, alat peraga dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran. Melatih kemandirian, kerjasama dak kepedulian sosial siswa. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan siswa. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Meningkatkan disiplin siswa dan pendamping. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Dan meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab, menyatakan pendapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar