Jumat, 11 Desember 2009

PEMBINAAN DISIPLIN

Pada hari Jum’at tanggal 04 Desember 2009, dalam mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril membahas tentang “ Pembinaan Disiplin Siswa “.

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA

Yang dimaksud dengan disiplin siswa yaitu kepatuhan dan ketaatan terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku disekolah. Sedangakn pendisiplinan sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berprilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolah.

Disiplin merupakan patuh terhadap peraturan sekolah, yang dimaksud dengan aturan sekolah adalah aturan terhadap standar berpakaian, ketepatan waktu, prilaku sosial dan etika belajar /kerja ( belajar harus dilakukan dengan jujur).

Peraturan – peraturan sekolah tersebut, terdiri dari : peraturan otoritarian yaitu peraturan yang dibuat sangat ketat dan rinci, peratuaran tersebut harus dipatuhi dan ditaati, jika tidak patuh dan tidak taat maka akan menerima sanksi atau hukumanyang cukup berat. Peraturan yang berikutnya adalah peraturan permisif yaitu peraturan yang membiarkan orang bertindak menurut keinginannya, jika melanggar peraturan atau norma, maka tidak diberi sanksi atau hukuman dan memunculkan rasa takut serta cemas.

Selain peraturan otoritarian dan peraturan permisif, ada juga yang dinamakan peraturan demokratis yaitu peraturan yang didalamnya terdapat penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan mematuhi dan mentaati peraturan. Jika menolak atau melanggar tata tertib tersebut maka akan diberikan sanksi atau hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan mendidik.

Dengan adanya peraturan demokratis diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab pada diri siswa. Peraturan demokratis menggunakan teknik yang menekankan aspek edukatif.

Dalam penerapannya, tujuan disiplin sekolah bertujuan untuk : memberikan dukungan begi terciptanya prilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa untuk melakukan yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntunan lingkungan dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah.

Dengan adanya disiplin sekolah, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang bik dan bermanfaat. Disiplin terdiri dari disiplin preventif yaitu upaya menggerakkan siswa mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku dan disiplin korektif.

Dalam penerapan disiplin, tidak selalu berjalan mulus, akan tetapi ada saja yang indisiplin, berikut ini faktor-faktor penyebab indisiplin, antara lain : guru, kondisi sekolah yang kurang menyenangkan atau kurang teratur, kurikulum yang terlalu kaku ( kurang fleksibel /terlalu dipaksakan) dan dari siswa itu sendiri mungkin kebiasaan karena tidak diperhatikan.

Banyaknya siswa yang indisiplin, maka guru harus mengupayakan untuk menumbuhkan disiplin pada diri siswa dengan cara, anatara lain : membantu siswa mengembangkan pola prilaku untuk dirinya, membantu siswa meningkatkan standar prilakunya dengan menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat, baik aturan– aturan khusus maupun umum.

Disiplin itu sangat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran untuk menumbuhkan rasa hormat terhadap otoritas atau kewenangan dan terhadap orang lain , upaya untuk menanamkan kerjasama. kebutuhan untuk berorganisasi, keinginan untuk melkukan hal yang menyenangkan serta memperkenalkan contoh prilaku disiplin.

Untuk mempermudah dalam penerapan disiplin, maka diperlukan strategi umum dalam merancang disiplin ( Reisman dan Payne) yang terdiri dari: menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berprilaku disiplin, adanya ketrampilan dalam berkomunikasi, adanya konsekuensi – konsekuensi logis dan alami serta klarifikasi nilai, selain itu ada juga analisis transaksional, terapi realitas, disiplin yang terintegrasi, modifikasi perilaku dan tantangan bagi disiplin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar