Jumat, 11 Desember 2009

SELEKSI

Pada pertemuan ke-6 hari Kamis tanggal 5 November 2009, pada mata kuliah Manajemen Peserta Didik, Bapak Amril membahas tentang “ Seleksi. Penempatan dan Orientasi”.

SELEKSI

Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang di gunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Kenapa diterima ? Karena perpaduan antara kebutuhan pelamar dengan kegiatan lembaga pendidikan. Dalam proses seleksi terdapat berbagai macam tantangan antara lain: Tantangan supply yaitu siswa yang akan diterima. Masalah tersebut terkait dengan ketersediaan calon yang dapat dilihat dari dua sisi : sisi pertama yaitu sisi positif seperti makin banyak pelamar, memungkinkan memilih yang terbaik. Sisi ke dua yaitu sisi negatif yang antara lain : Pekerjaan administrasi akan bertambah, maka sumber daya untuk melakukan proses seleksi tersebut bertambah pula, dan memerlukan waktu yang banyak serta biaya yang lebih.

Selain tantangan supply, terdapat pula tantangan ethis ( etika) yang meliputi : Kesetaraan gender yaitu implikasi-implikasi terhadap sarana, family sistem (KKN) yaitu adanya rekomendasi dari keluarga, sogokan, surat sakti. transparasi ( makin besar tingkat ekonomi sekolah, makin besar transparansi sekolah tersebut ) serta formalitas yaitu pembuktian dugaan ( hipotesis). Tantangan selanjutnya adalah tantangan organisasional, meliputi : Visi dan misi organisasi, keterbatasan ( sarana, pembiayaan, alokasi ) , materi layanan dan sumber daya manusia.

Agar proses seleksi dapat berjalan lancar, maka harus menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam proses seleksi, yaitu : Seleksi administratif ( IPK, nilai) untuk mengetahui apakah secara administratif telah terpenuhi yang mencakup : pengisian formulir, bukti pembayaran seleksi ( jika ada ), kelengkapan dokumen pendukung ( ijazah, NEM, Sertifikat ) dan ketentuan lainnya.

Langkah selanjutnya adalah tes – tes yaitu alat bantu yang memiliki standar untuk memadukan kriteria yang diterima dengan kondisi calon siswa atau pelamar, bersifat valid dan raliabel. Tidak semua indikator yang ditetapkan bisa di ukur melalui tes. Biasanya materi tes yang dilakukan berupa : psikotes, pengetahuan ( potensi akademik), performance. Serta harus memperhatikan aspek kelayakan dan fleksibilitas.

Setelah tes dilakukan, maka langkah berikutnya adalah wawancara yang merupakan percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dapat diterima ( acceptability) calon yang bersifat individual maupun kelompok dengan jenis pertanyaan yang bermacam-macam, antara lain : tidak terstruktur, terstruktur, campuran, problem solving serta stress interview ( merasa tertekan )

Dalam melakukan wawancara, si pewawancara harus aktif listening, ramah, menunjukkan perhatian kepada orang lain dan memberikan terminasi ( beri kode jika waktu habis) setelah itu si pewawancara harus mengevaluaisi hasil wawancara menggunakan acuan.

Pada saat wawancara, sering terjadi kesalahan dalam wawancara, yaitu : Hallo effect (menggunakan data terbatas, berprasangka tentang hal-hal lain), leading question ( mengarah pada jawaban yang diinginkan pewawancara), personal biases ( prasangka pewawancara terhadap kelompok tertentu) serta dominasi pewawancara ( menggunakan waktu untuk menceritakan diri sendiri si pewawancara).

Dalam menjalankan seleksi,perlu adanya pemeriksaan referensi yang terdiri dari : personal referances yaitu informasi karakter calon dari orang-orang yang mengenal secara dekat. Lebih menekankan aspek positif dari calon, seperti kemampuan akademik, kemampuan financial, serta kemampuan menjalani proses pendidikan. Kemudian performance references yaitu referensi yang ,menggambarkan kemampuan atau prestasi calon yang dibuktikan dengan fotocopy dokumen

Seleksi juga memerlukan evaluasi medis yang bertujuan untuk menunjukkan kesehatan calon, yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan secara mandiri maupun menyerahkan kepada lembaga kesehatan. Arahnya untuk mengurangi alokasi anggaran kesehatan dan asuransi serta calon dapat lancar jika mengikuti proses pendidikan tanpa halangan kesehatan.

Setelah seleksi dilakukan, maka akan ada keputusan penerimaan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon pelamar tentang keputusan penerimaan yang dilakukan oleh sekolah maupun lembaga pendidikan biasanya di umumkan melalui media, yang antara lain : papan pengumuman, surat, jaringan internet, telepon. Dalam pengumuman tersebut pihak sekolah memberikan informasi terhadap calon yang diterima maupun hanya yang termasuk cadangan serta calon yang tidak diterima.

Dengan adanya keputusan penerimaan, maka langkah selanjutnya adalah penempatan yaitu menempatkan calon yang lulus seleksi pada kelas yang sesuai dengan kemampuan atau kondisi lain peserta didik. Dalam menempatkan calon siswa dapat menggunakan berdasarkan hasil seleksi, homogen/heterogen ( urutan ranking, absensi, kepandaian, dll), jadwal belajar, gender, dll ( berkebutuhan khusus).

Setelah penempatan dilakukan, maka perlu adanya orientasi untuk memperkenalkan siswa baru terkait hak dan kewajiban, dengan organisasi maupun siswa lain. Materi orientasi meliputi : masalah organisasional, perkenalan, hak&kewajiban, fasilitas dan mekanisme, prosedur, ketentuan tentang pembelajaran, pembimbingan,ujian. Dalam melakukan orientasi dapat berupa formal yaitu ada acara khusus maupun berupa informal (buddy system) yaitu siswa diajak berkeliling melihat fasilitas dan menemui pihak tertentu. Orientasi bermanfaat untuk penyesuaian diri, optimalisasi kemampuan serta menumbuhkan kohesivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar